Minggu, 12 Juni 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS (TBC)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS (TBC)
A.   KONSEP DASAR
1.      Pengertian
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis paru pada manusia dijumpai dalam 2 bentuk
a.      TBC Primer: Bila menyerang pertama kali
b.      TBC pasca primer: Beberapa waktu terkena dan kambuh kembali
2.      Etiologi
Kuman berbentuk batang ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um. Sebagian besar kuman berupa lemak/lipid sehngga kuman tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadapzat kimia. Sifat kuman aerob dan hidup pada daerah banyak O2 (daerah apical paru)
3.      Penularan
Penlaran kuman TBC dapat melalui Inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari penderita TBC. Saluran pencernaan merupakan tempat masuknya bovin dan melaui susu yang terkontaminasi   oleh jenis bovin ini.
4.      Patogenesis
a.      Tuberkulosis Primer
KUMAN DIBATUKKAN/BERSIN DROPLET NUKLEI DALAM UDARA (dapat menetapa dalam udara bebas dalam 1-2 jam tergantung ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi ang baik dan kelembaban àdalam suasana lembab dan gelap dapat tahan berhari hari sampai bulan.
KUMAN TERHISAP OLEH ORANG SEHAT  menempel pada jalan napas/paru à menetap di jaringan paru, membentuk sarang tuberculosis pneumonia kecil tersebut sarang primer/efek primer yang dapat terjadi dimana saja dijaringan paru dan terbawa masuk keorgan tubuh lainnya à tmbul peradangan saluran getah bening menuju hilus (limadenitis local) dan pmbesaran getah bening hilus (limfadenitis regional).
SARANG PRIMER + LIMFADENITIS LOCAL + LIMFADENITIS REGIONAL à DISEBUT KOMPLEKS PRIMER. Kompleks primer dapat menjadi :
1.      Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat
2.      Sembuh dengan meninggalkan bekas berupa garis fibrotic, kalsifikasi dihilus atau kompleks Ghon.
3.      Komplikasi dan menyebar secara perkontinuitatum (menyebar kesekitarnya), secara BRONKOGEN pada paru yang

Sabtu, 25 Desember 2010

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel.
Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma. Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.

FISIOLOGI SARAF PUSAT

FISIOLOGI SARAF PUSAT
Sistem saraf adalah satu dari dua sistem kontrol pada tubuh, yang lain adalah sistem endokrin. Secara umum, sistem saraf mengkoordinasikan respons-respons yang cepat, sementara sistem endokrin mengatur aktivitas yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. Sistem saraf terdiri dari susunan/sistem saraf pusat (SSP), yang mencakup otak dan korda spinalis, dan sistem saraf perifer, yang mencakup serat-serat saraf yang membawa informasi ke (divisi aferen) dan dari (divisi eferen) SSP. Terdapat tiga kelas neuron:.neuron aferen, neuron eferen, dan antarneuron yang membentuk sel dapat dirangsang pada sistem saraf.Neuron sensoris (aferen) memberitahu SSP mengenai kondisi lingkungan eksternal dan internal.Neuron motoris (eferen) membawa instruksi dari SSP ke organ efektor, yaitu otot dan kelenjar sebagai contoh adalah mengendalikan organ efektor seperti seret otot dan kelenjar eksokrin dan endokrin.Antarneuron berperan mengintegrasikan informasi aferen dan memformulasikan respons eferen, serta untuk fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi yang berkaitan dengan “pikiran”.Sel saraf, atau neuron, adalah satuan anatomis dan fungsional independent dengan ciri morfologis majemuk.Mereka berperan pada penerimaan, penghantaran dan pemrosesan rangsang, pencetus aktivitas sel tertentu, dan pelepas neurotransmitter dan molekul-molekul penyampai informasi lainnya.Sebuah neuron mempunyai badan sel (cell body) atau perikarion, yang relative besar yang mengandung nucleus dan berbagai ragam organel seluler lainnya.

Jumat, 24 Desember 2010

Reward dan punishment


                Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya. Kedua metode ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja. Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya.Sementara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif; maka punishment

VITAMIN C


VITAMIN C
Manusia dan hewan memerlukan vitamin C dalam makanannya karena tidak mampu    mensintesisnya sendir. Peranan vitamin C dalam kehidupan sangat besar, yaitu:
1. Berperan pada sintesis jaringan kolagen pada tulang, gigi, tulang rawan, kulit, dan jaringan luka, sehingga defisiensi vitamin C yang paling dikenal adalah lambatnya penyembuhan luka, gusi berdarah, dan rapuhnya jaringan tulang dan gigi.
2. Diperlukan pada sintesis karnitin, suatu zat pembawa asam lemak untuk diubah menjadi energi, walaupun belum dapat dibuktikan, terdapat asumsi proses inilah yang membuat rasa lelah dan lemah otot pada defisiensi vitamin C.
3. Vitamin ini diperlukan untuk aktivasi berbagai enzim yang berperan pada sistem saraf, hormon, dan proses detoksifikasi obat dan racun di hati.
4. Perannya sebagai salah satu antioksidan sangat dikenal di masyarakat, dengan sifatnya yang larut dalam air, vitamin ini bekerja sebagai antioksidan pada cairan tubuh.
5. Meningkatkan penyerapan zat besi, kalsium, dan asam folat.
6. Berfungsi untuk menurunkan reaksi alergi, meningkatkan fungsi imunitas, stimulasi pembentukan asam empedu, memfasilitasi pelepasan beberapa hormon steroid, dan menetralisir zat-zat yang berperan pada proses keganasan.
A. Perlakuan tubuh terhadap vitamin C
Penyerapan vitamin C terjadi di usus halus. Efisiensi penyerapan sekitar 80-90% bila konsumsi dalam jumlah kecil sampai 100 mg. Semakin tinggi konsumsi, semakin rendah penyerapan vitamin ini.