Kurang Energi Protein (KEP)
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi zat energi dan zat protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan atau gangguan penyakit tertentu. KEP seringkali dijumpai pada anak usia 6 bulan sampai dengan 5 tahun, pada usia ini tubuh memerlukan zat gizi untuk pertumbuhan, sehingga apabila kebutuhan zat gizi itu tidak tercapai maka tubuh akan menggunakan cadangan zat makanan yang ada sehinggga lama kelamaan cadangan itu akan habis dan akan menyebabkan kelainan pada jaringan, dan selanjutnya dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya perubahan dan akhirnya akan menimbulkan kelainan anatomis (M. Agus Krisno, 2001:27).
Klasifikasi KEP menurut Depkes RI
Kategori | Status | BB/U (%Baku WHO-NCHS, 1983) |
Over weight | Gizi Lebih | > 120 % Median BB/U |
Normal | Gizi baik | 80 % - 120 % Median BB/U |
KEP I ( Ringan ) | Gizi Sedang | 70 % – 79,9 % Median BB/U |
KEP II ( Sedang) | Gizi kurang | 60 % - 69,9 % Median BB/U |
KEP III ( Berat ) | Gizi buruk | < 60 % Median BB/U |
Sumber: Depkes RI (1999:26)
Gejala klinis KEP berbeda-beda tergantung derajat dan lama deplesi protein, energi, dan umur penderita juga tergantung oleh hal lain seperti adanya kekurangan vitamin dan mineral yang menyertainya. Pada KEP ringan dan sedang yang ditemukan hanya pertumbuhan yang kurang, seperti berat badan yang kurang dibandingkan dengan anak yang sehat. KEP ringan dan sedang sering ditemukan pada anak–anak dari 9 bulan sampai usia 2 tahun, tetapi dapat dijumpai pula pada anak yang lebih besar. Berikut tanda–tanda KEP ringan dan sedang dilihat dari pertumbuhan yang terganggu dapat diketahui melalui :
1. Pertumbuhan linier berkurang atau berhenti
2. Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, ada kalanya berat badan kadang menurun
3. Ukuran lingkar lengan atas menurun
4. Maturasi tulang terlambat
5. Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
6. Tebal lipat kulit normal atau mengurang
7. Anemia ringan, diet yang menyebabkan KEP sering tidak mengandung cukup zat besi dan vitamin–vitamin lainnya
8. Aktivitas dan perhatian mereka berkurang jika dibandingkan dengan anak sehat
9. Kelainan kulit maupun rambut jarang ditemukan pada KEP ringan dan sedang, akan tetapi adakalanya dapat ditemukan (Solihin Pudjiadi, 2000:107).
Defisiensi gizi yang paling berat dan meluas terutama dikalangan anak-anak ialah akibat kekurangan zat gizi energi dan protein sebagai akibat kekurangan konsumsi pangan dan hambatan mengabsorbsi zat gizi.. Zat energi digunakan oleh tubuh sebagai sumber tenaga yang tersedia pada makanan yang mengandung karbohidrat, zat protein digunakan oleh tubuh sebagai pembangun yang berfungsi memperbaiki sel-sel tubuh. Pada defisiensi yang berat anak dapat menderita marasmus, suatu keadaan kekurangan zat energi dan protein yang berat, atau kwashiorkor yang disebabkan terutama oleh defisiensi protein yang berat. Konsumsi makanan sangat diperlukan dan harus diperhatikan oleh anggota keluarga dalam mengkonsusmi makanan sehari-hari dengan demikian apabila keluarga dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi dapat terpenuhi maka kesehatan tubuh dapat terjaga di samping kegiatan untuk menjaga kesehatan lainnya.
Angka Kecukupan Gizi Anak Usia 1-6 Tahun.
Golongan umur | Tinggi | Energi | Protein |
1- 3 tahun | 89 cm | 1250 Kkal | 23 gram |
4 - 6 tahun | 108 cm | 1750 Kkal | 32 gram |
Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang gizi sebagai akibat menurunnya nafsu makan, adanya gangguan penyerapan dalam saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit. Status gizi yang rendah akan menurunkan resistensi tubuh terhadap infeksi penyakit sehingga banyak menyebabkan kematian, terutama pada anak balita, keadaan ini akan mempengaruhi angka mortalitas (Yayuk Farida Baliwati, 2004:31).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar