Jumat, 19 November 2010

KELAINAN PADA MATA


KELAINAN PADA MATA

1.      Mata Juling
Mata juling merupakan salah satu bentuk kelainan mata yang juga disebut dengan Strabismus atau squint. Kelainan mata ini biasanya merupakan salah satu penyakit yang diwariskan (turunan), tapi sampai saat ini penyebab pastinya belum dapat diketahui. Kelainan mata ini adalah suatu keadaan dimana mata mengalami penyimpangan yang tidak normal dari letak satu mata terhadap mata yang lainnya, sehingga garis penglihatan menjadi tidak sejajar dan pada waktu yang bersamaan kedua mata tersebut tidak tertuju pada benda yang sama.
Mata juling bisa terjadi karena faktor bawaan (congenital) sejak bayi lahir atau selama 6 bulan sampai usia 2,5 tahun pertama. Tidak semua orang yang menderita mata juling langsung
terlihat, ada yang tersembunyi (phoria) dan baru akan terlihat saat orang tersebut lelah atau sakit. Tapi ada juga yang memang sudah terlihat (tropia) meskipun orang tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Untuk penderita tropia, ada empat macam penyimpangan mata yaitu, esotropia (mata
menyimpang ke dalam), exotropia (mata menyimpang ke luar), hyperropia (mata menyimpang
ke atas) dan hypotropia ( mata menyimpang ke bawah). Saat ini masih menjadi kontroversi mengenai mata malas (ambliopia) sebagai penyebab atau merupakan efek samping dari mata juling. Orang yang mengalami mata juling dan mata malas dikarakteristikkan oleh hilangnya penglihatan sentral dari satu mata yang biasanya mengarah ke estropia.
Namun biasanya mata juling disebabkan oleh tarikan yang tidak sama pada satu atau beberapa otot yang berfungsi mengerakkan mata (strabismus non-paralitik) yang biasanya disebabkan oleh adanya kelainan pada otak. Tapi ada juga yang terjadi akibat tidak berfungsinya satu atau beberapa otot penggerak mata (strabismus paralitik) yang biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan saraf. Perawatan atau pengobatan yang biasa dilakukan untuk penderita mata juling biasanya tergantung dari tipe mata juling tersebut. Untuk yang mengalami mata juling dan mata malas sekaligus biasanya dimulai dengan terapi dan penggunaan kacamata. Atau dengan melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki mata atau pembedahan untuk memperbaiki otot
penggerak mata.



2.      Presbiopi atau mata tua karena proses penuaan.
Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut hipermetropi.   
3.      Miopi atau mata dekat
 adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak.
4.      Astigmatisma
Merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.
5.      Katarak
            Yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
6.      Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
a.       Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun
b.      Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik
c.       Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar