Jumat, 24 Desember 2010

VITAMIN C


VITAMIN C
Manusia dan hewan memerlukan vitamin C dalam makanannya karena tidak mampu    mensintesisnya sendir. Peranan vitamin C dalam kehidupan sangat besar, yaitu:
1. Berperan pada sintesis jaringan kolagen pada tulang, gigi, tulang rawan, kulit, dan jaringan luka, sehingga defisiensi vitamin C yang paling dikenal adalah lambatnya penyembuhan luka, gusi berdarah, dan rapuhnya jaringan tulang dan gigi.
2. Diperlukan pada sintesis karnitin, suatu zat pembawa asam lemak untuk diubah menjadi energi, walaupun belum dapat dibuktikan, terdapat asumsi proses inilah yang membuat rasa lelah dan lemah otot pada defisiensi vitamin C.
3. Vitamin ini diperlukan untuk aktivasi berbagai enzim yang berperan pada sistem saraf, hormon, dan proses detoksifikasi obat dan racun di hati.
4. Perannya sebagai salah satu antioksidan sangat dikenal di masyarakat, dengan sifatnya yang larut dalam air, vitamin ini bekerja sebagai antioksidan pada cairan tubuh.
5. Meningkatkan penyerapan zat besi, kalsium, dan asam folat.
6. Berfungsi untuk menurunkan reaksi alergi, meningkatkan fungsi imunitas, stimulasi pembentukan asam empedu, memfasilitasi pelepasan beberapa hormon steroid, dan menetralisir zat-zat yang berperan pada proses keganasan.
A. Perlakuan tubuh terhadap vitamin C
Penyerapan vitamin C terjadi di usus halus. Efisiensi penyerapan sekitar 80-90% bila konsumsi dalam jumlah kecil sampai 100 mg. Semakin tinggi konsumsi, semakin rendah penyerapan vitamin ini. Dengan konsumsi 1.5 g, penyerapan yang terjadi hanya 49%. Vitamin C jumlah besar dalam rongga usus akan menyebabkan diare osmotik, cirinya feses menjadi encer. Ini biasanya terjadi bila vitamin C dikonsumsi dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Kadar vitamin C dalam darah bervariasi, bergantung pada asupan vitamin hari itu. Konsumsi dalam jumlah besar akan meningkatkan kadar dalam darah, tetapi akan lebih banyak juga yang dibuang melalui urin. Bila kita tidak mengonsumsi vitamin C, kadar vitamin ini akan menurun 3-4% setiap harinya. Tubuh akan mempertahankan kadar vitamin C sekitar 1.2-1.5 mg/100 ml dalam darah dan selebihnya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk asam oksalat. Salah satu risiko
konsumsi megadosis vitamin C adalah pembentukan batu oksalat di ginjal. Kebutuhan harian vitamin C sebenarnya tidaklah tinggi.

B. Asam Askorbat (Bentuk Aktiv Vit. C)
Bentuk aktif vitamin C adalah asam askorbat itu sendiri dimana fungsinya sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. Asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat ,yang dengan sendirinya dapat bertindak sebagai sumber vitamin tersebut. Asam askorbat merupakan zat pereduksi dengan potensial hydrogen sebesar +0,008 V, sehingga membuatnya mampu untuk mereduksi senyawa-senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat, dan sitokrom a serta c. Mekanisme kerja asam askorbat dalam banyak aktivitasnya masih belum jelas, tetapi proses di bawah ini membutuhkan asam askorbat :

a.  Hidroksilasi prolin dalam sintesis kolagen.
b. Proses penguraian tirosin, oksodasi P-hidroksi –fenilpiruvat menjadi homogentisat memerlukan vitamin C yang bisa mempertahankan keadaan tereduksi pada ion tembaga yang diperlukan untuk memberikan aktivitas maksimal.
c.  Sintesis epinefrin dari tirosin pada tahap dopamine-hidroksilase.
d.  Pembentukan asam empedu pada tahap awal 7 alfa – hidroksilase.
e. Korteks adrenal mengandung sejumlah besar vitamin C yang dengan cepat akan terpakai habis kalau kelenja tersebut dirrangsang ole hormon adrenokortikotropik.
f.  Penyerapan besi digalakkan secara bermakna oleh adanya vitamin C.
g. Asam askorbat dapat bertindak sebagai antioksidan umum yang larut dalam air dan dapat menghambat pembentukan nitrosamin dalam proses pencernaan.

Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi, penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-sayuran yang segar. Cadangan normal vitamin C cukup untuk 34 bulan sebelum tanda-tanda penyakit skorbut muncul.





C. Kebutuhan vitamin C pada berbagai kelompok usia
Kelompok usia dan Kebutuhan (mg/hari) :
a.       0-1 tahun 30 mg.
b.      1-4 tahun 40 mg.
c.       4-l0 tahun 50 mg.
d.      Dewasa muda sehat 60 mg.
e.       Hamil Kebutuhan normal + 10 mg.
f.       Menyusui Kebutuhan normal + 30 mg.
g.      Perokok 100mg.

D. Sumber vitamin C
Tumbuhan mengandung vitamin C dalam jumlah yang bermakna, sedangkan hewan hanya hati dan ginjal yang tinggi kandungan vitamin C-nya –ini pun akan berkurang dengan pemanasan pada pengolahannya. Kadar vitamin C dalam tumbuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: semakin tipis bagian tumbuhan, semakin tinggi kandungan vitamin C-nya; semakin matang buah, semakin tinggi kandungan vitamin C-nya. Hal sebaliknya terjadi pada kelompok kacang-kacangan, kandungan vitamin C akan semakin turun bila kacang bertambah matang. Semakin lama makanan disimpan, kadar vitamin C akan semakin turun, tetapi hal ini dapat diperlambat bila disimpan di kulkas dengan kelembaban tinggi dan meminimalkan kontak dengan udara. Demikian juga musim, kondisi tanah, pertumbuhan, proses pemanenan, dan penyimpanan mempengaruhi kandungan vitamin C.

1 komentar:

  1. Live dealer Casino site: betway welcome bonus & free bets
    Live luckyclub dealer casino site. betway welcome bonus & free bets. Betway Casino: €1,500 Bonus + 100% Up To €500 Bonus.

    BalasHapus