PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI
1. Zaman Purbakala
Toksikologi, dalam bentuknya yang khusus dan sederhana, telah menjadi satu bagian yang bersangkut pautan dengan sejarah manusia. Manusia-manusia purbakala dahulu sadar benar mengenai bahaya keracunan dari bisa-bisa binatang dan tumbuh-tumbuhan beracun. Pengetahuan-Pengetahuannya digunakan untuk berburu, untuk lebih efektif berperang dan mungkin untuk menyingkirkan kelompok-kelompok kecil yang tidak diinginkan dari masyarakat yang masih sederhana.
a. Papyrus Eber, merupakan medical record yang pertama (1500 S.M) yang berisi informasi yang meluas sampai berabad-abad kebelakang. Lebih dari 800 resep yang diberikan, beberapa diantaranya mengenai racun yang dikenal. Untuk contoh, orang menjumpai mengenai beracun yang belakangan dikenal sebagai racun dari Greek, Aconite, suatu racun anak panah dari Cina purbakala, Opium, dipakai sebagai racun dan anti dotum dan logam-logam seperti timah. tembaga antimony. Disana juga ada satu petunjuk mengenai tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat-zat yang dikenal serumpun dengan digitalis dan alkaloid Belladonna.
b. Hippocrates, ketika memperkenalkan pengobatan yang layak sekitar 400 SM menambahkan sejumlah racun-racun. Selanjutnya dia menuliskan pelajaran-pelajaran yang bisa dipertimbangkan sebagai dasar-dasar sederhana dari Toksikologi, dalam bentuk usaha-usaha untuk mengawasi absorpsi bahan-bahan beracun dalam pengobatan dan dosis berlebihan.
c. Dalam Dongeng dan Kepustakaan Greek Kuno, orang mendapati beberapa rujukan-rujukan mengenai racun dan pemakaiannya, dan selama periode ini mulai timbul perlakuan professional pertama. Untuk contoh : Theophratus (370-286 S.M), seorang murid Aristoteles memasukkan sejumlah besar rujukan-rujukan mengenai tumbuh-tumbuhan beracun dalam De Historia Plantarum.
d. Dioscorides, seorang ahli fisika Greek di kekaisaran Nero membuat usaha pertama menggolongkan racun-racun yang disertai oleh uraian-uraian dan gambaran-gambarannya. Pemisahan kedalam raun-racun tumbuh-tumbuhan, binatang dan mineral yang dia gunakan, tidak Baja menjadi standard selama 16 abad, tetapi sampai sekarang masih merupakan penggolongan yang cocok. Dioscorides juga menggunakan penceburan-penceburan dalam pengobatan, mengenali penggunaan emetika dalam keracunan dan menggunakan bahan pembakar atau mangkok gelas dalam hal digigit ular. Keracunan dengan toxin tumbuh-tumbuhan dan hewan adalah hal yang sangat biasa. Sebagai contohnya Demosthenes (385-322 SM.) yang menyembunyikan racun dalam penanya, dan Cleopatra (69 -30 SM), dia mengizinkan penggunaan pengetahuan toksikologi sederhana dan alamiah sebagai cara yang lebih beradab untuk pengganti ular