Sabtu, 25 Desember 2010

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel.
Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma. Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.

FISIOLOGI SARAF PUSAT

FISIOLOGI SARAF PUSAT
Sistem saraf adalah satu dari dua sistem kontrol pada tubuh, yang lain adalah sistem endokrin. Secara umum, sistem saraf mengkoordinasikan respons-respons yang cepat, sementara sistem endokrin mengatur aktivitas yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. Sistem saraf terdiri dari susunan/sistem saraf pusat (SSP), yang mencakup otak dan korda spinalis, dan sistem saraf perifer, yang mencakup serat-serat saraf yang membawa informasi ke (divisi aferen) dan dari (divisi eferen) SSP. Terdapat tiga kelas neuron:.neuron aferen, neuron eferen, dan antarneuron yang membentuk sel dapat dirangsang pada sistem saraf.Neuron sensoris (aferen) memberitahu SSP mengenai kondisi lingkungan eksternal dan internal.Neuron motoris (eferen) membawa instruksi dari SSP ke organ efektor, yaitu otot dan kelenjar sebagai contoh adalah mengendalikan organ efektor seperti seret otot dan kelenjar eksokrin dan endokrin.Antarneuron berperan mengintegrasikan informasi aferen dan memformulasikan respons eferen, serta untuk fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi yang berkaitan dengan “pikiran”.Sel saraf, atau neuron, adalah satuan anatomis dan fungsional independent dengan ciri morfologis majemuk.Mereka berperan pada penerimaan, penghantaran dan pemrosesan rangsang, pencetus aktivitas sel tertentu, dan pelepas neurotransmitter dan molekul-molekul penyampai informasi lainnya.Sebuah neuron mempunyai badan sel (cell body) atau perikarion, yang relative besar yang mengandung nucleus dan berbagai ragam organel seluler lainnya.

Jumat, 24 Desember 2010

Reward dan punishment


                Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya. Kedua metode ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja. Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya.Sementara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif; maka punishment

VITAMIN C


VITAMIN C
Manusia dan hewan memerlukan vitamin C dalam makanannya karena tidak mampu    mensintesisnya sendir. Peranan vitamin C dalam kehidupan sangat besar, yaitu:
1. Berperan pada sintesis jaringan kolagen pada tulang, gigi, tulang rawan, kulit, dan jaringan luka, sehingga defisiensi vitamin C yang paling dikenal adalah lambatnya penyembuhan luka, gusi berdarah, dan rapuhnya jaringan tulang dan gigi.
2. Diperlukan pada sintesis karnitin, suatu zat pembawa asam lemak untuk diubah menjadi energi, walaupun belum dapat dibuktikan, terdapat asumsi proses inilah yang membuat rasa lelah dan lemah otot pada defisiensi vitamin C.
3. Vitamin ini diperlukan untuk aktivasi berbagai enzim yang berperan pada sistem saraf, hormon, dan proses detoksifikasi obat dan racun di hati.
4. Perannya sebagai salah satu antioksidan sangat dikenal di masyarakat, dengan sifatnya yang larut dalam air, vitamin ini bekerja sebagai antioksidan pada cairan tubuh.
5. Meningkatkan penyerapan zat besi, kalsium, dan asam folat.
6. Berfungsi untuk menurunkan reaksi alergi, meningkatkan fungsi imunitas, stimulasi pembentukan asam empedu, memfasilitasi pelepasan beberapa hormon steroid, dan menetralisir zat-zat yang berperan pada proses keganasan.
A. Perlakuan tubuh terhadap vitamin C
Penyerapan vitamin C terjadi di usus halus. Efisiensi penyerapan sekitar 80-90% bila konsumsi dalam jumlah kecil sampai 100 mg. Semakin tinggi konsumsi, semakin rendah penyerapan vitamin ini.

Urine


Urine
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb)

Sabtu, 11 Desember 2010

Sistem Neurologis Bayi Baru Lahir

Sistem Neurologis
1. Perubahan Fisiologis Sistem Neurologis pada Bayi Baru Lahir
Pada saat lahir sistem saraf belum terintegrasi sempurna namun sudah cukup berkembang untuk bertahan dalam kehidupan ekstra uterin. Fungsi tubuh dan respon-respon yang diberikan sebagian besar dilakukan oleh pusat yang lebih rendah dari otak dan reflek-reflek dalam medulla spinalis. BBL baru dapat menjalankan fungsi pada tingkat batang otak. Kontrol saraf dari pusat yang lebih tinggi secara bertahap berkembang, membuat lebih memungkinkannya perilaku yang kompleks dan bertujuan. (Hamilton, 1995).
Kebanyakan fungsi neurologis berupa reflek primitif. Evaluasi reflek primitif dan tonus otot merupakan pengkajian perilaku saraf (neuro behavioral) pada neonatus. BBL memiliki banyak reflek yang primitif. Waktu, saat reflek BBL ini muncul dan menghilang, menunjukkan kematangan dan perkembangan sistem syaraf yang baik. Reflek yang sering ditemukan pada BBL normal adalah menghisap dan membuka mulut (rooting), menelan, menggenggam telapak tangan dan kaki, menjulurkan lidah, reflek moro, dll (Bobak, 2005).

Sabtu, 04 Desember 2010

Manifestasi Klinik Gagal Ginjal Kronik


Manifestasi Klinik Gagal Ginjal Kronik
Keparahan tanda dan gejala pasien gagal ginjal kronis bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari, dan usia pasien. Manifestasinya dapat bermacam-macam yaitu :
A.    Manifestasi kardiovaskuler pada gagal ginjal kronis mencangkup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas system rennin-angiotensin-aldosteron), gagal jantuing kongestiv, edema pulmoner (akibat cairan berlebih), dan perikarditis (akibat iritasi pada lapisan pericardial oleh toksin uremik). Gejala dermatologi yang sering terjadi menyangkut rasa gatal yang parah (pruritis). Butiran uremik, suatu penumpukan Kristal urea dikulit, saat ini jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif pada penyakit ginjal tahap akhir.
B.     Gejala gastrointestinal juga sering terjadi dan menyangkut anoreksia, mual, muntah dan cegukan.
C.     Perubahan neuromuscular mencangkup perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi, kedutan otot, dan kejang.
D.    Manifestasi kelainan kulit pada penderita gagal ginjal kronis
1.      Perubahan kulit secara umum
1.1. Kulit kering (xerosis)
Gagal ginjal dapat menyebabkan perubahan pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak yang menyebabkan kulit menjadi kering.